Jadi, Anda baru saja pindah? Selamat, dan selamat menempuh jalan yang lebih free!
Gak ada lagi bajakan, virus tinggal sikat aja, eror... tergantung pemakaian, tentunya.
Tapi, sebelum memulai mengotak-atik Linux baru Anda, saya sarankan untuk
mengetahui beberapa hal dahulu, agar perjalanan Anda lebih mulus dan
Anda tidak tergoda untuk kembali ke jalan yang tidak benar.
Linux is NOT Windows! Pertama-tama dan yang paling utama, Linux bukan Windows. Jangan terapkan pemahaman Anda tentang komputer pada Linux jika hanya pernah menggunakan Windows.
Linux dari dulu, kemaren sampai sekarang dan kedepan juga tidak akan seperti Windows. Linux diciptakan dengan tujuan sebagai OS dan kernel alternatif, bukan duplikat.
Baca artikel saya yang ini (link coming soon!) untuk info lebih lanjut (peringatan: agak panjang, tapi jangan sampai gak baca, Gan! Rugi!).
Esensinya, jangan bermain-main dengan Linux seolah Anda dalam lingkungan
Windows. Jika Anda orang Jawa masuk ke peradaban Jepang, apakah Anda
akan bersikap seperti orang Jawa? Tentu tidak.
Dan, dari itu, jangan menyerah! Banyak pengguna Linux adalah
mantan pengguna Windows. Jika mereka dapat bertransisi, Anda juga bisa.
Ketahuilah bahwa komunitas Linux sangat besar. Dan banyak orang yang bersedia dan senang menolong Anda dengan transisi Anda ke Linux (termasuk saya).
Jangan takut menjelajahi jalan tikus. Linux banyak sekali variasinya, dan variasi inilah yang menjadi salah
satu daya tarik Linux. Kita memiliki ratusan, ribuan, bahkan saya berani
mengatakan ratus-ribuan distro Linux oleh karena sifatnya yang
opensource.
Jangan senggan mencoba hal yang baru. Liat aplikasi itu? Pengen?
Silahkan! Apa aplikasi itu? Gak tau? Silahkan coba juga! Tidak ada yang
menghalangi Anda melakukan apa yang Anda inginkan di Linux.
Anda bukan superuser. Salah satu fitur keamanan Linux yang membuatnya jauh lebih superior
daripada Windows adalah fakta bahwa user biasa tidak memiliki hak-hak
akses ke seluruh sistem.
Di Windows, Anda dapat senantiasa membuka folder system32. Membuka
Program Files. Membuka Users (atau Documents and Settings buat XP
kebawah). Anda dapat memasang aplikasi ini, dan itu, dan juga itu tanpa
konfirmasi apapun. Inilah celah yang diambil malware; bahwa tidak perlu
izin dari pengguna untuk melakukan apapun di komputer Anda.
Di Linux, yang mempunyai izin sepenuhnya hanya superuser. Tidak lebih.
Untuk distro seperti Ubuntu, Anda tidak diperkenankan untuk masuk
sebagai superuser; akun yang Anda buat tidak memiliki hak superuser.
Terminal bukan musuh Anda. Penggunaan Terminal (prompt) di Linux sering menjadi titik sasaran bagi
para kritikus Linux karena menganggap pemakaian Terminal kurang "ramah
pengguna" atau user friendly.
Ini benar, ke suatu batasan.
Iya, terminal memang kurang menawan untuk mata, tapi bukan berarti dia
bukan sumber daya yang kuat. Untuk kebanyakan pengguna Linux -- mulai
dari pengembang aplikasi, administrator jaringan, bahkan ibunya si Tono
yang di kampung sebelah -- Terminal merupakan alat terkuat di sistem
Linux Anda.
Perintah-perintah yang Anda harus tahu fungsinya.
Mengapa? Karena jika seseorang menyuruh Anda untuk menjalannkan perintah "sudo rm -rf /"
dengan janji "bakal mempercepat kinerja sistem", maka Anda akan
menghadapi kendala dengan sangat cepat. Berikut adalah ringkasan
perintah-perintah umum yang akan Anda temui di Linux:
sudo
Ingat nomor 3?
Perintah sudo adalah perintah yang sangat kritikal untuk dipahami. sudo membolehkan Anda melakukan suatu perintah dengan hak pengguna lain termasuk root/superuser. Malahan, perintah sudo ini paling sering digunakan untuk melakukan perintah sebagai superuser.
Tapi hati-hati dengan perintah ini: dengan hak superuser,
aplikasi/program apapun dapat melakukan apa saja terhadap sistem. Jika
Anda tidak bijak memilih, maka malware Linux bisa juga menyusup merusak
sistem.
Disini, sudo digunakan agar dapat memasang sebuah aplikasi, yakni shutter
Hal yang sama juga berlaku untuk gksu, gksudo, kdesu, kdesudo dll.
Bedanya hanya perintah-perintah tadi digunakan untuk aplikasi grafis
(seperti file browser, text editor grafis, dll.), dikarenakan lingkungan perintah baris berbeda dengan lingkungan desktop.
rm Perintah ini digunakan untuk menghapus file dan folder. Penjelasan akan dilakukan di postingan kedepan.
Disini, perintah rm digabungkan dengan opsi rf agar dapat menghapus sebuah direktori (bernama Makefile).
cd Bagi mereka yang
berpengalaman dengan cmd di Windows, perintah ini tidak asing lagi.
Fungsinya sama seperti cd di Windows: change directory atau untuk
berpindah dari suatu direktori [aktif] ke direktori lain.
Berpindah direktori dari /home/adeklipse ke /home/adeklipse/Documents.
ls Ekuivalen di Windows adalah dir. Digunakan untuk menampilkan daftar direktori yang ada pada direktori aktif.
Selesai! :D
Sisanya tinggal Anda menjelajahi. Bila ada waktu, saya akan update postingan ini ke postingan lanjutan.